Kamis, 30 Oktober 2014

My List and Hex Hell Trilogy


Yosh, kali ini gw bakal ngebahas rutinitas yang gw lakuin setelah turunnya dana beasiswa. Hahah mungkin bagi sebagian orang ada juga yang berperilaku seperti gw. Yup, biasanya gw setelah nerima dana beasiswa langsung melipir ke toko ini. Hahah Gramedia. Sebagai orang yang menyukai aktivitas membaca buku memang gak bakal bisa lepas dari yang namanya ngebeli buku. Hari itu tanggal 23 oktober, gw melipir ke toko ini sendirian. Ingat, sendirian. Tapi dateng-dateng di Gramedia, disini rame euy. Ahelah, emang rame tiap hari juga kali nip -.-".

Yosh, sebenernya ada beberapa list buku yang udah dari jauh hari gw masukin ke list yang bakal gw beli. Berikut adalah gambar dari buku-buku yang pengen gw beli.


The School for Good and Evil, karangan Soman Chainani menceritakan tentang dua (2) orang gadis yang memiliki tipikal berbeda yang masuk ke dua jenis sekolah sihir yang berbeda. Sebut aja satu gadis bertipikal sihir baik dan yang satu yang lainnya bertipikal sihir jahat. Namun, dalam buku ini sang gadis baik malah masuk ke sekolah sihir hitam. Begitu juga sama si gadis jahat malah masuk ke sekolah sihir putih. Ya, begitulah kira-kira sinopsis yang gw tangkep pas ngebaca halaman cover belakangnya. hahah 



Immortality of Shadow, karangan E. Rows. Menceritakan tentang sebuah keluarga yang baru pindah ke sebuah rumah di boonville. Salah satu anggota keluarga menyadari kalau ada yang gak bener sama ini rumah, dan akhirnya beberapa malapetaka pun terjadi. Bagaimana kelanjutannya, monggo spoiler ke gramed sob.

Begitulah beberapa list yang udah gw susun sedemikian mungkin. Namuuuun, ketika hari H -23 oktober- gw malah berpindah ke lain hati. Akhirnya gw jatuh hati sama Trilogy Hex Hall yang dikarang oleh Rachel Hawkins. Seorang guru bahasa inggris SMA yang merangkap juga menjadi seorang penulis.
Berikut penampakan buku trilogy Hex Hall ini;


1. Hex Hall -Sekolah Sihir Hecate-.
Harga Rp 79.900,-

Menceritakan Sophie Mercer, gadis berumur 12 tahun karena sebuah kesalahan yang diperbuatnya di kalangan kaum prodigium mengharuskannya menjalani hukuman. Hukuman apa? Yakninya diasingkan ke sekolah khusus anak-anak bandel prodigium penyihir, peri, vampir, warlock, dan shapeshifter, Hecate School.
Pada akhir pertama berada di antara sesama remaja aneh di Hex Hell -sebutan untuk Hecate School-, Sophie mendapati hal yang mengesankan: naksir kepada warlock ganteng -yang pada akhir cerita buku ini menyebutkan bahwa warlock ini merupakan seorang Mata yang bertugas memusnahkan kaum prodigium-, bermusuhan dengan tiga gadis populer di sekolah, dan berteman dengan salah satu monster paling ditakuti -Jenna-.

Lika-liku Sophie di sekolah ini selalu dibayang-bayangi oleh kemunculan Mata yang secara continu meneror Sophie. Mata bertugas memusnahkan kaum Prodigium dan salah satu anggota Mata berhasil menyusup ke sekolah ini, dialah Archer -gebetan Sophie-. 
Dan kenyataan pahitpun diterima Sophie lantaran dirinyalah monster yang paling ditakuti di seluruh area prodigium bahkan di hingga neraka. Sophie mendapati dirinya merupakan seorang Demon yang sangat ditakuti, turun temurun dari neneknya Alice, dan bahkan ayahnya yang menjadi ketua Dewan penyihir dunia merupakan seorang demon. Kenyataan bahwa dirinya merupakan seorang demon, sophie-pun berniat menjalani pemunahan yang bertujuan memusnahkan kekuatannya. Pemunahan merupakan sebuah cara pemusnahan yang jarang sekali berhasil. ikuti kisah selanjutnya di chapter kedua, Demonglass.


2. Demonglass -Batu Sihir-
Harga : Rp 79.900,-

Perjalanan Sophie dilanjutkan ketika liburan musim semi yang kelabu. Dimana dia, Jenna, dan Cal -tunangan Sophie- menjalani liburan di Thorne Abbey, London. Niat awal perjalanan ini adalah menyadarkan bahwa pemunahan adalah cara yang terburuk bagi Sophie. Sudah selayaknya Sophie membuang pikiran buruk bahwa dirinya merupakan seorang monster yang berbahaya. Sebaliknya, kekuatan Sophie ini sangat dibutuhkan bagi kelangsungan prodigium, peri, vampire, warlock, dan shapshifter dunia.

Di Thorne Abbey dia menyadari bahwa bukan hanya ada 2 demon di dunia, masih ada dua (2) orang lagi yang juga seatap dengan mereka. Berarti ada orang yang diam-diam membangkitkan demon lainnya. Sementara itu, Archer terus memburu Sophie demi menjalankan perintah Mata. 

Selanjutnya besok-besok deh gw ceritain, belum selesai gw ngebaca keseluruhan isi bukunya. XD

Dan seri terkahir Trilogy ini belum gw beli. Hahah masih menjadi misteri kapan gw bakal ngebeli seri yang terakhir ini. Menurut terstimoni yang gw dapet, seri terakhir gak kalah greget dibanding 2 seri sebelumnya. Huaaaa, kepengen. Penasaran.

Spell Bound -Mantera Sihir-
Harga: Rp 79.900,-
Ada yang mau beliin? :3

Yosh, segitu dulu. Kalau ada hal menarik lainnya seputar buku-membuku gw kasih tahu deh. Hahah. Okeeeeh. Sayonara~~


Senin, 27 Oktober 2014

Happy Blogger Day (Sorry for Late Post)

Happy Blogger Day
Buat seluruh blogger, ini hari punya kita.
Kita yang punya ini hari.
Maka dari itu hari ini gw mau cerita transformasi blog gw dari awal mula gw nyemplung di dunia ini.


Awal gw ngeblog itu sejak kelas Tiga SMP. Ya, gw tau. Itu waktu yang sangat muda buat gw yang masih belum tahu apa-apa. Tapi, sejak itu gw ngasah kemampuan gw. Meski waktu itu yang gw share di blog cuma video dari youtube, tapi setidaknya semua itu adalah modal awal gw buat nyemplung di dunia ini.

Dan meski selama 3 tahun gw vakum dari dunia ini, keinginan gw buat berkarir di dunia blogger gak pernah padam. Terbukti dengan adanya blog yang gw buat selepas lulus Ujian Nasional SMA. Tepatnya ketika gw kerja jadi operator warnet kala itu. Nah dari itulah, gw mulai serius dalam nge-blog.

Alih punya dalih, gw nge-custom atau make over beberapa kali dari tampilan blog gw. Sobat bisa liat di gambar di bawah. Ini merupakan beberapa header yang gw design khusus buat header blog gw.

(header blog Time Distance)

Ini adalah header blog pertama gw dan merupakan judul blog pertama gw. Gak tau kenapa nama ini yang gw jadiin headernya. *yosh

(header blog 'bee)

Terinspirasi dari salah satu penulis yang memakai inisialnya menjadi nama penulisnya *sebut saja 'L*, maka dari itu karena gw semasa itu dipanggil juga Baron, gw make 'bee sebagai judul blog gw.


(header blog Jam Dinding)

Terinspirasi dari hobi gw berfilsafat, yang mana ketika itu gw mencetuskan salah satu ungkapan dimana "Kekuasaan yang diraih belum sepenuhnya milik kita, selama itu belum diakui. Sama halnya dengan hukum jam, angka 9 meskipun dia adalah pemenangnya, belum bisa berkuasa penuh karena jarum panjangnya masih dimiliki oleh angka 8." Coba cek deh kalau nggak percaya. 

(header blog Membunuh Bosan)
Ini akhir dari pencarian nama blog gw. Dengan begini gw udah mantep make "Membunuh Bosan" sebagai nama blog gw. Karena yosh blogging adalah salah satu cara gw buat ngebunuh rasa bosan gw terhadap bejibun masalah kehidupan yang gw alami.
Dan inilah penampakan blog gw sekarang.
Enjoy sob sama blog gw.
Juga nikmatin alunan nada playlist yang udah gw siapin.

Sekali lagi, happy blogger day everybodeeeeeeeh.
I love BLOGGING until the end of the times.

#HappyBloggerDay
#HariBlogSedunia

Rabu, 22 Oktober 2014

Ulang Tahun (?)

Kemarin untuk kesekian kalinya saya merayakan -lebih tepatnya hanya mengamati- ulang tahun teman saya di kampus. Ya begitulah entah kenapa berbagai dorongan diri menyatakan tidak setuju dan tidak ingin ikut-ikutan dalam perayaan ini. Mungkin karena beberapa musabab aku mulai membenci yang namanya perayaan ulang tahun seperti yang mereka lakukan.

Sobat tahu dengan perayaan ekstrim ulang tahun ala anak kuliahan di kampus ini? Mungkin bukan hanya di kampus ini, namun hanya di Indonesia sobat menemukan perayaan seperti ini. Merayakan sebuah hari ulang tahun di kampus kemaren, begini kronolginya.

Si korban -yang lagi ulang tahun- dijebak dengan berbagai cara untuk ikutan nimbrung ke dalam obrolan gak penting dan pura-pura serius dalam membicarakan sesuatu. Atau dijebak dengan berbagai hal yang menyudutkan si korban -yang lagi ulang tahun-. Dan pada waktu tertentu, si korban akan diikat pada tangan dan kakinya, lalu dengan seketika ada rombongan telur bercampur tepung akan dilempar ke badan si korban. Pernah gak sih ngalamin hal yang sama? Sebel gak? Begitulah yang saya pikir tentang hal ini. 

Selain merupakan hal yang ngebuat sebel dan kesel, hal ini juga tentunya memunculkan salah satu bentuk pemborosan. Kebayang gak telur dan tepung itu bisa dijadiin apa kalau dialihkan menjadi sebuah makanan? Pasti kebayang dong. Yah, lebih baik telur dan tepung yang akan dijadikan bahan lemparan untuk mengotori si korban dialihkan menjadi sesuatu yang bermanfaat. Untuk apa dibuang dan akhirnya akan mengotori korban dan lingkungan sekitar tempat perayaan. 

Bau amis dari lemparan telur dan tepung gak salah menjijikkan. Itulah yang saya rasakan. Makanya sedari dulu saya membenci perayaan seperti ini. Bagi saya, ulang tahun adalah momen berharga yang harusnya dilewati dengan damai dan bahagia. Kalau ada yang menyatakan kalau dengan  perayaan ektrim seperti hal diatas adalah salah satu bentuk yang membuatnya bahagia, saya akan langsung mencap dia orang gila. Ya, menurut saya perayaan ekstrim seperti ini hanya orang gila-lah yang menikmatinya.

I hate an ekstrem celebration for a birthday.

Minggu, 19 Oktober 2014

Ngebolang di Permindo Raya, Padang



Haduh, sebenernya gw mau ngeblog kemaren. Nulis pengalaman pertama gw naik TransPadang. Iya dong, bukan cuma di jakarta doang yang punya TransJakarta, padang juga punya. *LOL*

Padang memiliki banyak halte pemberhentian yang muaranya itu di Pasar Raya Padang. Dan FYI, tempat muternya itu di perbatasan Kota Padang sama Pariaman. Kebayang dong kalau kita seandainya naik di depan UNP yang busnya jalan ke arah pariaman, jauh muternya. Tenang, gw gak naik disana kok, gw naiknya di halte deket Basko Grand Mall.


Jadi ceritanya kemaren itu gw mau hunting  foto buat tugas Media Pembelajaran. Ada dua (materi) yakninya fotografi analog (kalau gw make kamera camex 35 FMD) dan fotografi digital (samsung st77). Yosh simak ceritanya.



Awal perjalanan kami -ya gw bareng 3 orang temen- bermula dari halte Basko Grand Mall. 


Cara naiknya sama dengan naik angkot atau bus biasa, kagak perlu ada ritual tertentu buat naikin ini bus. Tapi ya itu, bedanya sama angkot/bus komersial biasa adalah mengenai tempat duduk serta kenyamanannya. Okeh, tempat duduk. Jangan harap lu yang masuk belakangan bakal dapet tempat duduk langsung. Biasanya -kata temen gw- yang masuk belakangan itu bakal berdiri bentar sampe ada orang yang turun di halte berikutnya, nah kalau udah ada kursi yang kosong boleh deh lu duduk disana. Tapi dahulukan orang tua, wanita yang hamil, orang dewasa yang ngebawa anak beserta sederetan aturan lain yang bakal ngebuat rasa hormat lu sama orang lain naik -dan intinya lu gak bisa duduk di kursi dan berdiri sampe halte tujuan lu-. Trus kalau nyaman? Buat gw TransPadang udah nyaman kebanding angkot atau bus komersial biasa. Tau kan angkot/bus padang gimana? Hebohnya minta ampun, jadi buat sobat yang kepengen suasana tenang selama perjalanan boleh deh coba naik ini TransPadang.

Untuk ongkos, TransPadang mematok dua jenis ongkos. Terbagi atas ongkos umum -Rp. 3500,00- dan ongkos anak sekolahan -Rp. 1500,00-. Nah, buat sobat yang make baju umum boleh deh ngeongkos Rp. 3500,00 walau sobat sendiri pelajar. Makanya pake baju sekolah. *eeh Ini nih penampakan tiket perdana gw.


Buat aturan-aturan dan suasana di atas TransPadang, boleh deh di cek foto-foto di bawah.







Kami turun di halte Permindo/Pasar Raya Padang, tepatnya di depan SMP Negeri 1 Padang. FYI ini SMP disebut-sebut sebagai sekolah salah satu proklamator kita yaitu Bung Hatta. Bangga dong mereka yang sekolah di SMP ini. Okeh, ganti topik. Topik selanjutnya muter di Permindo. Sekedar sobat tahu, Pasar Permindo merupakan pasar yang bersebelahan dengan SMP Negeri 1 Padang dan di dalamnya terletak juga bioskop. Entah apa namanya, gw lupa. Okeh lupain. Pasar Permindo keadaannya sama dengan pasar tradisional di daerah lainnya. Becek, rame, sumpek, dari barang dagangan harian sampe musiman ada disini. Mulai dari dagangan pegunungan sampe dagangan lautan komlit disini. Kecuali ikan hiu, pari, paus, kuda laut, kuda, singa, gw berani bertaruh itu gak ada di pasar ini.

Pasar Permindo menyambut pengunjungnya dengan adanya tugu Permindo yang letaknya di kawasan SMP Negeri 1 Padang. 


Keren kan? hahah
Salah satu spot favorit gw di pasar ini adalah gonjong pasarnya. Walau gak kerawat, entah kenapa ini foto favorit gw. Mungkin emang karena gw suka gonjong gitu ya. Sayangnya ini pasar sama keadaannya sama Pasar Putiah yang ada di kawasan Pasar lereng Bukittinggi, gak kerawat dan udah sepi pengunjung. Namun inilah uniknya gw, ngambil spot yang orang bahkan gak merhatiin sedikitpun. Begini fotonya. Cuma satu. Just One.

Dan setelah ngunjungin beberapa tempat yaitu Kampung Cina yang ada di kawasan Pondok, Padang, gw beserta temen-temen shalat di salah satu masjid dan sehabis itu kami capcus pulang dan berakhir di masjid ini -karena kami huntingnya pisah-.

Dan tiba saatnya gw pulang, gw pulang naik angkot. Udah itu aja perjalanan gw kemaren -18 Oktober 2014-. Btw, tugas fotografi gw kelar! Dan masalahnya gak tau mau nyuci klise/film analognya dimana. Hahah LOL. Okeh bye bye kawaaan. Selamat menikmati. Sampai Jumpa pada tulisan gw selanjutnya.

----------------------------------
Ps : semua foto gw yang ambil.